“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Tidak Ku-rubah nasib sesuatu bangsa, kalau bangsa itu tidak merubah nasibnya sendiri).Dalam Surat Ar-Ra’ad ayat 11.
Seperti dijelaskan dalam ayat diatas, maka akupun turut menjalani ayat tersebut. kebanyakan pelajar jika ia telah menyelesaikan sekolah ia pun menlanjutkan ilmu/studinya sejalan dengan mereka akupun melanjutkan studi di perguruan tinggi, oleh karena itu aku harus mengangkat kakinya dari kota yang aku sayangi walaupun sejuta rasa terbebani untuk meninggalkan kenangan bersama keluarga dan teman terpaksa aku relakan hanya satu kalimat ‘Mengubah Nasib’
Pada Tahun 2006 semenjak ku melepaskan status siswa di masa sekolah menengah umum, akupun berajak dari kota yang selalu memberi warna kehidupan selama ini, kota yang ku katagorikan sebagai surga dunia. Untuk itu jalan merantaupun ku pilih tanpa harus memikirkan 10 kali lipat sumbangsi akan perubahan hidup/nasib.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, akupun mengaduh nasib ke kota/negeri orang Tak pernah tertampung/terpikrkan sebelumnya bahwa seorang anak manusia bisa hidup tanpa dekapan dan pelukan kasih sayang orang tua, emosi dan niat bersatu dan bisa melumpuhkan semua itu. Tuhan tahu bahwa hambanya yang selalu berjuang pasti dia kan memberikan jalan yang terindah dengan cobaan yang berbeda.
Dengan caranya Dia_pun memberikan aku sebuah perjuangan yang tak kupikrkan bahwa indahnya karunia yang telah Dia berikan, selama 4 tahun berjuang akhirnya akupun dapat memetik buah keberhasilan yang tertangkai di unjung pohon perjuangan, walaupun masih sebetas kemampuan aku berusaha untuk sabar dan tenang dalam menghadapi semua ini.
Ucapan terima kasih yang sebesarnya selalu terucap di setiap keberhasilan
